Salam kasih persaudaraan,

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam bulan Mei yakni kita diundang untuk menghormati Bunda Maria dan Hari Doa Sedunia untuk Panggilan. Apakah dua hal tersebut ada kaitanya satu dengan yang lain?

Sebagai kongregasi yang berlindung pada Bunda Maria, kita diminta untuk meneladan kehidupan Bunda Maria. Artikel 12 konstitusi kita menyebutkan, “Kehidupan Maria sepenuhnya dibaktikan bagi pelayanan terhadap putranya. Ia memandang dirinya sebagai hamba yang hina-dina, yang mengalami bahwa Tuhan mengerjakan karya agung dalam dirinya. Di dalam Kidung Magnificatnya, kita merasakan perhatian utamanya terhadap yang miskin dan berkekurangan, kerinduannya terhadap kebenaran dan keadilan”.

Akhir-akhir ini banyak kongregasi religius berefleksi, mengapa sedikit calon yang masuk untuk melanjutkan perjalanan kongregasi. Sudah banyak kongregasi atau tarekat, baik pria atau wanita yang sudah beberapa tahun tidak ada calon. Kondisi tersebut menggelisahkan bagi kita semua, terutama anggota lanjut usia yang mempertanyakan kelangsungan kongregasi yang telah diperjuangkan selama ini. Pada tanggal 11 Mei 2014 Gereja menetapkan sebagai Hari Doa Sedunia untuk Panggilan. Tema yang diusung tahun ini adalah Panggilan, Saksi Terhadap Kebenaran.

Merenungkan Magnificat Maria yang berkerinduan untuk merasakan perhatian utamanya terhadap yang miskin dan berkekurangan, kerinduannya terhadap kebenaran dan keadilan, sangatlah tepat dengan tema Hari Doa Sedunia untuk Panggilan: Panggilan, Saksi Terhadap Kebenaran. Dengan demikian meneladan kehidupan Bunda Maria terutama dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan sangatlah erat kaitannya dengan promosi panggilan.

Paus Fransiskus dalam pesan Hari Doa Sedunia untuk Panggilan dalam hal ini antara lain menekankan bahwa, “Dewasa ini juga, Yesus tinggal dan setiap hari menyusuri lorong-lorong kehidupan kita, agar Dia dapat menjumpai setiap orang, mulai dari yang paling kecil-hina dan menyembuhkan kita dari setiap kelemahan dan penyakit. Saya memberi perhatian kepada orang-orang yang telah menyediakan diri dengan sebaik-baiknya untuk mendengar suara Kristus yang diperdengarkan di dalam Gereja dan memahami panggilan mereka masing-masing. Saya mengajak Anda untuk mendengarkan dan mengikuti Yesus serta membiarkan diri Anda diubah dari dalam (secara rohani) oleh firman-Nya,yang adalah “roh dan kehidupan” (Yoh.6:62). Maria, ibu Yesus dan bunda kita, juga memberi pesan kepada kita: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.!” (Yoh. 2:5). Hal ini akan membantu Anda untuk mengambil bagian dalam suatu peziarahan bersama yang memungkinkan Anda untuk menghasilkan energi-energi yang paling baik di dalam diri Anda dan sekitar Anda. Panggilan adalah buah yang masak/matang berkat pengolahan ladang (diri manusia-red) secara baik, yaitu saling mengasihi yang kemudian menjadi saling melayani, dalam perspektif suatu kehidupan gerejani yang otentik.” Teks lengkap silahkan baca di http://www.kkindonesia.org/

Para bruder dan frater, sambil kita berusaha menjadi saksi Allah yang berlandaskan keteladanan Bunda Maria, berikut ini kami sampaikan beberapa peristiwa yang mempengaruhi perjalanan kita sebagai provinsi.

Pertemuan Imam dan Bruder Senior dan Lanjut Usia

Pada hari Kamis – Jumat, 24 – 25 April telah berlangsung pertemuan Romo dan Bruder Sepuh Keuskupan Agung Semarang di Rumah Retret Panti Semedi Sangkalputung Klaten. Ada sekitar 40 yang hadir antara lain Bapak Kardinal Julius Darmaatmadja SJ, Mgr. FX. Prajasuta MSF, Mgr. Johannes Pujasumarta, para imam dan bruder. Dari FIC hadir lima bruder yakni: Br. Berchmans, Br. Savio, Br. Salvinus, Br. Mateus, dan Br. Nicolaas Budihardja. Acara dengan tema “Jiwa Paskahmu, Jiwa Paskahku dan Jiwa Paskah Keuskupan Agung Kita” dikemas dalam suasana perayaan Paskah dan penuh kekeluargaan. Selain perayaan Ekaristi dan doa, peserta juga berkesempatan menggali semangat misi yang diperjuangkan oleh Romo Prennthaler SJ di sekitar Paroki Boro. Kita berterima kasih atas perhatian Keuskupan Agung Semarang yang memfasilitasi Pertemuan Romo dan Bruder Sepuh dan semoga saling menguatkan dan mempererat persaudaraan.

Pertemuan Dewan Provinsi – Dewan Lokal

Pada hari Sabtu – Minggu, tanggal 26 – 27 April berlangsung pertemuan Dewan Provinsi dengan para bruder Dewan Lokal di Komunitas Muntilan. Ada 33 bruder Dewan Lokal yang hadir dan 4 anggota Dewan Provinsi.

Sabtu, 26 April pertemuan dimulai dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Br. Petrus Wayan. Sesudah doa pembuka Br.Petrus Anjar menyampaikan maksud pertemuan yang menekankan pentingnya peran atau fungsi Dewan Lokal bagi kebahagiaan sesama bruder di komunitas dan perpanjangan kepemimpinan Dewan Provinsi. Sebelum makan malam, Br. Valentinus Daru mengingatkan kembali 9 (sembilan) tugas Dewan Lokal sesuai Statuta Provinsi Indonesia yang meliputi:Growth (Pertumbuhan-art.11); Involvement (Keterlibatan-art.12-14); Succesion (Estafet Kepemimpinan-art. 15); Organize (Mengorganisir – art. 16); Formator (Pembentuk/ Pembimbing – art.17 -18); Legislator – art. 19-20 dan 24-25; Promotor – art. 26; Manager (Mengelola – art. 73 dan 22-23); dan Celebration (Perayaan – art. 77-78). Sesudah makan malam para bruder sharing dalam kelompok, berbagi pengalaman mengusahakan berfungsinya sebagai Dewan Lokal.

Minggu, 27 April sesudah Ekaristi dan makan pagi, kesempatan sharing dalam kelompok dan penyampaian materi “Kepemimpinan yang Menggairahkan”, yang bersumber dari tulisan J. Hendriks, Pusat Pastoral Yogyakarta, no 12. Dalam Kongres SEAMS XII di Bangkok disebutkan bahwa ada 3 unsur fundamental yang dibutuhkan dalam kepemimpinan religius masa kini yakni: Pemimpin yang melayani; Pemimpin yang berbelas kasih dan Pemimpin yang profetis. Juga ditekankan bahwa Paus Fransiskus merupakan pemimpin yang menggairahkan. Menurut J. Hendriks, Paus Fransiskus memenuhi persyaratan sebagai pemimpin yang menggairahkan karena ia mudah didekati, mampu mendengarkan dengan baik, rela melepaskan kekuasaan, terbuka pada kritik dan memiliki kecakapan yang memadai.

Sesudah minum dan sncak, pertemuan dilanjutkan dengan sosialisasi panduan Pembinaan Bruder Muda oleh Br. Hans Gendut dan sosialisasi Tim Identitas Diri (Jubah, Simbol dan Pakaian Dinas Harian) oleh Br. Valentinus Daru. Pertemuan ditutup oleh Br. Michael Sidharta dan doa penutup oleh Br. Leo Paryoto. Semoga kita semua dapat mendukung tugas para Dewan Lokal sebagaimana diamanatkan dalam Konstitusi artikel 51.

Pertemuan Para Uskup dan Pemimpin Tarekat Regio Sumatera

Pada tanggal 28-30 April 2014 telah diadakan pertemuan para Uskup Regio Gerejawi Sumatera dengan pimpinan tarekat hidup bakti yang berkarya di Sumatera. Pertemuan dengan tema “Bergerak bersama menghadapi tantangan Zaman”, berlangsung di rumah retret Girinugraha Palembang Sumatera Selatan, dihadiri 6 uskup, 77 imam/ bruder/ suster yang berasal dari 27 tarekat religius. Br. F.A Dwiyatno dan Br. Agustinus Suparno hadir dalam pertemuan ini mewakili Kongregasi FIC yang berkarya di Keuskupan Agung Palembang.

Pertemuan banyak diisi dengan sharing suka duka kerja sama atau keterlibatan Lembaga Hidup Bakti dalam hidup menggereja di keuskupan tempat para religius berkarya, tantangan atau kesulitan serta peluang-peluang yang akan dihadapi dalam mewujudkan masa depan Gereja di Sumatera.

Beberapa buah pertemuan itu antara lain, Gereja Sumatera menyadari pentingnya keterlibatan bersama untuk menghadapi tantangan ke depan dan perlu dikembangkan dalam menjawab kebutuhan umat yang aktual sekarang ini seperti pendampingan terhadap korban narkoba, Evangelisasi Baru, ekopastoral yang melibatkan gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan dan pendidikan religius.  

Br.Berchmans Nyotoharjo pindah ke Wisma Bernardus

Terhitung sejak tanggal 19 April, Br. Berchmans secara resmi pindah dari Komunitas Stanislaus Kostka dengan tugas pastoral ke Komunitas Wisma Bernardus Semarang dengan tugas Kerasulan Doa. Selain menjalani kerasulan doa Br. Berchmans masih aktif kegiatan pramuka, menjadi Andalan Kwarda Urusan Rohani Katolik yang dilantik oleh Gubernur Jawa Tengah di Wisma Perdamaian 16 Januari 2014. Semoga Br. Berchmans cepat krasan dan semakin mengalami kebahagiaan serta banyak bruder yang terlibat di Gerakan Pramuka sehingga tumbuhlah generasi penerus Br. Berchmans di masa mendatang.

Tes Penerimaan Calon

Tim Promotor Panggilan kembali akan mengadakan tes penerimaan calon pada hari Sabtu - Minggu, 31 Mei sampai dengan 1 Juni di Postulat FIC Muntilan. Jika para bruder dan frater mengetahui ada pemuda yang berkeinginan dan tertarik untuk menjadi Bruder FIC, silahkan menghubungi Tim Promosi Panggilan atau komunitas terdekat. Kita dukung dengan doa dan kesaksian hidup kita sehingga masih banyak pemuda yang tertarik dan bergabung dengan Kongregasi kita. Semoga Tuhan yang empunya panenan memberikan buah-buah baiknya bagi kita.

RIP: Br. Carlo Hillenaar

Pada tanggal 10 April 2014 telah dipanggil menghadap Bapa Br. Carlo Hilenaar di Academical Hospital di Maastrciht, Belanda. Br. Carlo lahir pada tanggal 23 Oktober 1925 di Vlaardingen. Pada tahun 1951 Br. Carlo datang ke Indonesia dan tahun 1998 kembali ke Belanda. Sekembali ke Belanda, Br. Carlo tinggal di “Vila Salatiga” – bruderan Sterreschansweg Nijmegen. Terakhir Br. Carlo datang ke Indonesia pada tahun 2008 saat menghadiri 40 tahun berdirinya Roncalli. Selama di Indonesia, selain karya-karya yang pernah dirintisnya baik di komunitas Klaten bersama Br. Cyrinus dan Br. Linus Sadhino, mengembangkan PUSKAT khususnya untuk pelajaran katekese tingkat SMP, Br. Carlo mengabdikan diri selama 30 tahun dengan mendirikan dan mengembangkan Institut Roncalli mulai tahun 1968. Berkat kreativitas dan kemendalaman iman Br. Carlo, Roncalli dikenal dan dipercaya oleh para religius di Indonesia. Hati dan pikiran Br. Carlo sekembali dari Indonesia tetap di Roncalli, hal ini terbukti saat Br. Carlo mendapat warisan sejumlah uang dari keluarganya, uang disumbangkan untuk Roncalli, untuk rehap hiasan kaca, pemasangan AC, pembuatan taman dan rehap kamar mandi.

Semoga Allah Bapa yang Maharahim menganugeragi kebahagiaan kekal dan Br. Carlo tetap menjadi pendoa kita semua, khususnya perkembangan Roncalli di Salatiga.